Bambu ampel (Bambusa vulgaris)

Gambar Spesimen


Gambar 32. Bambu ampel (Bambusa vulgaris)

Klasifikasi

Kingdom              : Plantae

Divisi                   : Magnoliophyta

Kelas                    : Liliopsida

Subkelas               : Commelinidae

Ordo                     : Poales

Famili                   : Poaceae

Genus                   : Bambusa

Spesies                 : Bambusa vulgaris

 

Deskripsi Tanaman

Akar dari tanaman bambu ini terdapat di bagian bawah permukaan tanah dan membentuk sistem percabangan. Bagian dari pangkal akar rimpang bambu ini lebih sempit dari pada bagian ujung tanaman ini. Setiap ruas memiliki kuncup serta akar. Batang-batang bambu ini muncul dari akar-akar rimpang, ketika sudah tua maka batang bambu ini mengeras dan biasanya akan berongga. Batang tanaman bambu ini memiliki bentuk yang silinder memanjang serta terbagi dalam beberapa ruas. Tinggi dari tanaman bambu ini sekitar 0.3 meter sampai 30 meter, dan memiliki diameter batangnya kira-kira sekitar 0.25 sampai 25 cm dengan ketebalan dinding sampai sekitar 25 mm. Daun tanaman bambu ini yaitu daun lengkap karena mempunyai beberapa bagian seperti pelepah daun, tangkai daun serta helaian daun. Bangun daun tanaman ini berbentuk lanset, ujung pada daunnya meruncing, pangkal daun terlihat tumpul, tepi daun merata, serta daging daun terlihat seperti kertas. Pertulangan tanaman daun bambu ini sejajar, yaitu mempunyai satu tulang yang ada di tengah yang besar sedangkan beberapa tulang lainnya lebih kecil serta tampak sejajar dengan sebuah ibu tulang daun. Permukaan dari daun bagian atas terlihat berbulu, sedangkan pada permukaan daun pada bagian bawah berbulu kasar. 

        Manfaat Tanaman

Manfaat dari bambu antara lain; bahan baku industri pengganti kayu, bambu merupakan hasil hutan non kayu yang sangat potensial untuk kemudian dikembangkan menjadi salah satu sumber bahan baku industri. Tanaman bambu dapat mendukung bahan baku sarana tradisional (bangunan, alat rumah tangga, kerajinan, kesenian dll.). Meningkatkan ekonomi, tanaman bambu baik dalam skala kecil maupun besar mempunyai nilai ekonomi yang meyakinkan. Lebih dari itu perkembangan sosial budaya masyarakat ditandai dengan perkembangan aksesori bambu dalam pembuatan perabot rumah tangga dan cindera mata yang bernilai seni tinggi. Memperbaiki cadangan air, selain dapat mencegah erosi, bambu juga dapat berfungsi sebagai pengendali cadangan air. Hal ini karena ia memiliki kemampuan mengkonservasi air. Batangnya bersifat kapiler yakni dapat menghisap dan menampung air. Dapat menghilangkan bau tak sedap, arang bambu sangatlah berpori dan dapat menyerap sejumlah besar bakteri yang menyebabkan bau. Bahan dasar produk organik, produk berbahan ini diminati konsumen karena dikenal ramah lingkungan. Kain dari bahan tumbuhan ini dikenal sangat ringan, antibakteri, dan tidak menimbulkan alergi karena memiliki serat halus berbeda dengan wol atau rami. Penyerap karbon terbaik, tanaman ini dapat menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen 30 persen lebih banyak ke atmosfer dibandingkan pohon-pohon lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mangga (Mangifera indica)

Pisang (Musa paradisiaca)

Pepaya (Carica papaya)